JAKARTA - Pabrik gula PT Prima Alam Gemilang PAG di Kabupaten Bombana mulai berproduksi. Pabrik ini berkapasitas giling hingga ton cane per day TCD sehingga merupakan pabrik gula dengan jumlah produksi terbesar di Indonesia yang dimiliki oleh pengusaha dalam Prima Alam Gemilang PAG adalah anak perusahaan PT Jhonlin Batu Mandiri Jhonlin Group. Pabrik yang dibangun sejak 2016 dengan investasi sekitar Rp5 triliun ini didukung dengan sumber bahan baku area tebu inti plasma sebesar Utama PT PAG Bombana Arif Efendi mengatakan saat ini Pabrik Gula Bombana sudah menggunakan teknologi canggih yang didukung automatisasi. Hal ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia kami mampu menghasilkan produk dengan incumsa di bawah 100 UI dan total Losis di bawah 1,8 pol gula," ungkapnya dalam keterangan pers Kemenperin, Rabu 26/8/2020. Pabrik Gula Bombana bertekad untuk turut berpartisipasi menopang program pemerintah dalam upaya swasembada gula dan ketahanan pangan. “Dengan kapasitas produksi sebesar itu, kami berkomitmen bisa memenuhi kuota gula Indonesia bagian timur dengan harga di bawah HET. Sehingga masyarakat mampu menikmati harga gula yang wajar,” tutur Savitri, perwakilan dari pemilik perusahaan, menambahkan keberadaan perusahaan juga telah mampu mengangkat harkat dan kesejahteraan warga. Selain itu menciptakan lapangan kerja di tengah ancaman resesi ekonomi dan PHK akibat dari dampak pandemi Covid-19. “Kami ingin terus memberikan sumbangsih bagi ekonomi Indonesia dan mampu mempekerjakan warga lokal.”Baca JugaKemenperin Dorong Pembangunan Pabrik Gula TerintegrasiPabrik Berebut Tebu Petani, PTPN XI Saat Ini Kompetisi Tidak SehatMenteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya mendorong pembangunan pabrik gula baru yang terintegrasi dengan perkebunan tebu sehingga dapat beroperasi dengan penuh.“Kewajiban terintegrasi dengan perkebunan tebu yang dimaksud itu memiliki beberapa ketentuan, antara lain adalah perkebunan tebu dimiliki sendiri oleh perusahaan industri ataupun bermitra dengan petani tebu,” katanya ketika mengunjungi Pabrik Gula PAG Bombana di Desa Watu-watu, Lantari Jaya, Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu 26/8/2020.Kemudian, sebesar 20% bahan baku industri berdasarkan kapasitas giling tebu berasal dari perkebunan yang dimaksud, serta secara bertahap perusahaan industri harus meningkatkan sumber bahan baku industri yang berasal dari perkebunan tebu.“Kami memberikan apresiasi yang besar kepada Pabrik Gula PAG Bombana yang telah menjalin kemitraan saling mengungtungkan dengan melibatkan warga sekitar untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat lokal sekaligus menggerakkan perekonomian nasional,” papar mencatat produksi gula di Indonesia saat ini sebesar 2,2 juta ton per tahun, sementara kebutuhan gula nasional mencapai 5,8 juta ton per tahun. “Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang dapat dikonsumsi langsung maupun sebagai bahan baku industri yang kebutuhannya tiap tahun semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan industri makanan dan minuman,” imbuh Menperin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
SugarSachet - Gula Sachet. Sirup, Gula, & Pemanis. Harga: Rp. 250. Min Order: 1000 Biji. SUGAR SACHET - GULA SACHET Gula putih kemasan sachet isi 7-8gr harga: tanpa logo ( tulisan " sugar/ gula" ) 1-10 pak Rp. 36.500/ pak 11 pak dst Rp. 35.000/ pak isi 250pcs/ pak dengan logo ( 1 warna) mulai Rp. 140/ pc min order 6.000pcs ditambah biaya
Foto Penjualan Gula Pasir di Supermarket, Selasa 29/3/2022. CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak lama lagi, Indonesia akan memiliki perusahaan gula terbesar dari Badan Usaha Milik Negara BUMN. Namun, sejauh ini, bagaimana kiprah perusahaan gula lainnya di RI?Kementerian Pertanian Kementan telah menargetkan bahwa Indonesia bisa swasembada gula pada 2024. Dirjen Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah memprediksikan bahwa secara total, kebutuhan industri dan rumah tangga di Indonesia membutuhkan sekitar 7,3 juta ton pada tahun ini, di mana sekitar 4,1 juta ton merupakan kebutuhan gula jika mengacu pada data Kementan, data produksi gula tahun 2021 menunjukkan produksi gula nasional baru mencapai 2,35 juta ton yang terdiri dari produksi pabrik gula BUMN sebesar 1,06 juta ton dan pabrik gula swasta sebesar 1,29 juta ton. Produksi tersebut dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton, tapi masih terdapat kekurangan sebesar 850 ribu ton hanya untuk kebutuhan gula konsumsi saja. Sehingga, Indonesia masih harus mengimpor gula dari luar negeri hingga saat Badan Pusat Statistik BPS melaporkan impor gula dan kembang gula pada Juli 2022 mencapai US$ 233,3 juta atau setara dengan Rp 3,4 triliun asumsi kurs Rp Dengan begitu, Indonesia masih sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi dan pemerintah terus berupaya untuk menurunkan ketergantungan RI terhadap impor gula, sedikit demi sedikit. Salah satunya, Kementeri BUMN Erick Thohir akan melakukan konsolidasi perusahaan perkebunan tebu dalam satu entitas bernama Sugar Co atau PT Sinergi Gula Nusantara SGN. Konsolidasi tersebut bertujuan agar perusahaan dapat fokus mengelola bisnis dengan baik, karena tidak perlu pusing memikirkan komoditas Sugar Co, penggabungan aset-aset perusahaan perkebunan tebu milik PTPN dilakukan atas PTPT II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII dan PTPN ini, lahan tebu yang dimiliki PTPN seluas 153 ribu hektar dan akan dilakukan penambahan luas lahan lima kali lipat dari luas lahan saat ini. Lokasi penambahan lahan perkebunan tebu tersebut sebagian besar di Pulau Jawa dan Pulau yang dihimpun oleh Tim Riset CNBC Indonesia dari Laporan Tahunan tujuh PTPN yang aset perkebunan tebunya akan dilebur, diketahui total luas lahan kebun tebu mencapai 158 ribu hektar dan tersebar di tiga terbesar berada di provinsi Jawa Timur, yang mana terdapat tiga PTPN yang beroperasi yakni PTPN X, XI dan XII. Luas area kebun tebu di provinsi tersebut mencapai 106 hektar atau sekitar dua pertiga total luas kebun tebu eksisting saat itu jika ditambah luas kebun tebu PTPN IX yang berlokasi di Jawa Tengah, maka jumlah kebun tebu milik BUMN sebesar 76% berlokasi di Pulau Jawa. Adapun luas kebun tebu yang berlokasi di pulau Sumatera sebesar 16% dan 8% sisanya berada di pulau luas lahan kebun tebu Sugar Co akan dilakukan secara bertahap. Hingga akhir 2022, luas lahan kebun tebu Sugar Co akan mencapai 153 hektar. Pada 2023 ditargetkan luas lahan akan tambah menjadi 200 ribu hektar, hingga akhirnya mencapai 700 ribu pada tahun wacana tersebut, diharapkan Indonesia dapat melakukan swasembada gula, meskipun hanya untuk konsumsi rumah tangga bagaimana kiprah produsen gula lainnya di RI?BERSAMBUNG KE HALAMAN BERIKUTNYA >>> Gulaku Hingga Emiten Milik Jhonlin Group BACA HALAMAN BERIKUTNYA
Blitar(ANTARA) - Pabrik Gula PT. Rejoso Manis Indo (Mitr Phol Group) di Kabupaten Blitar - Jawa Timur, menyelenggarakan operasi pasar murah gula pasir di Balai Desa Wates, Kabupaten Blitar, sebagai upaya membantu menekan harga gula di pasaran yang kini naik. JAKARTA — CEO PT Sinergi Gula Nusantara atau SugarCo Aris Toharisman mengatakan kelangkaan gula pasir di pasar belakangan ini disebabkan karena gula hasil impor jenis raw sugar masih belum sepenuhnya diolah oleh pabrik dalam negeri untuk menjadi gula kristal putih atau Aris sebagian pabrik gula itu masih menunggu musim penggilingan tebu untuk mengolah raw sugar hasil impor pada pekan ketiga April 2022 nanti.“Karena importasi ini dalam bentuk raw sugar harus diolah jadi GKP. Kenapa tidak langsung diolah? Mungkin sebagian pabrik menunggu musim giling tebu supaya saat pengolahan dibarengkan saat awal-awal giling pasokan tebu masih kurang,” kata Aris melalui sambungan telepon, Kamis 7/4/2022.Kendati demikian, Aris menegaskan, holding pabrik gula milik BUMN PT Perkebunan Nusantara PTPN sudah menyalurkan sekitar ton gula konsumsi kepada masyarakat selama triwulan pertama tahun ini. Dengan demikian, dia mengatakan, proses importasi raw sugar relatif tidak mengalami kendala selain adanya kenaikan ongkos impor dan harga komoditas di pasar dunia. Di sisi lain, kata dia, kelangkaan gula di tengah masyarakat diproyeksikan berlangsung pulih setelah memasuki musim giling tebu di sejumlah daerah pada pekan ketiga bulan ini. Malahan sebagian besar pabrik gula yang bertempat di Pulau Jawa juga memulai gilingan mereka pada akhir bulan ini.“Jadi itu yang menyebabkan kekurangan nanti memasuki masa akhir bulan ini karena pabrik sudah mulai menggiling akan segera ada penambahan ketersediaan untuk gula konsumsinya,” kata JugaGula Konsumsi Akan Bebas PPN, Pajak Sudah Dipungut Bisa DikembalikanBulog Jateng Jual Beras, Minyak Goreng, Gula dan Daging, Begini Cara MengaksesRamadan 2022 Dari 12 Bahan Pokok Strategis, Jabar Defisit 2 KomoditasSebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Ikappi melaporkan harga sebagian besar barang kebutuhan pokok atau Bapok mengalami kenaikan harga yang signifikan pada hari ketiga Ramadan Jenderal DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan kenaikan harga itu dipicu karena permintaan masyarakat yang meningkat sementara pasokan komoditas yang catatan Ikappi per Selasa 5/4/2022, sejumlah Bapok yang mengalami kenaikan harga di antaranya minyak goreng curah per liter, cabai rawit merah per kilogram sementara cabai lainnya di angka per harga bawang merah naik signifikan dari per kilogram menjadi per kilogram, bawang putih dari ke per kilogram. Di sisi lain, harga daging ayam dari menjadi per kilogram. Sementara itu, harga telur dari per kilogram menjadi per kilogram.“Gula pasir yang memang barangnya sampai detik ini masih langka harganya ke tepung terigu dari ke daging sapi dari ribu ke kata Reynaldi melalui siaran pers, Rabu 6/4/2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam Iapun menyarakan, pemerintah harus membuka peluang investasi untuk pembangunan pabrik gula di beberapa daerah. "Sehingga dapat pula membuka peluang kerja khususnya petani tebu dan pabrik gula yang ada sekarang agar dilakukan modernisasi mesin dan peralatan. Agar dapat menghasilkan produk yang baik dengan volume besar," katanya.